Jumat, 17 Agustus 2012

AKU DAN BAHASA By. Alfi Ramadhani

Saat ujian lisan tarbiyah terdapat beberapa buku lain yang harus aku baca.Salah satunya adalah psikologgi.Ada satu kalimat yang selalu mengganggu otakku Memahami dirisendiri.Sampai detik inipun aku tak tahu bagaimana sifatku ini.Kenapa?Karena aku yakin tak semua orang tahu bagaimana jalan hidupku.Sejak kelas satu,Aku bukanlah apa-apa dibandingkan dengan segala keistimewaan dan kelebihan kakak yang sekaligus ketua rayonku Bosnia Atas Satu. Masuk Mahkamah Bahasa Pusat,lebih tepatnyakakaku sendiri yang mendengarku berbahasa Indonesia,tapi dengan secuil kasih sayang dalam dirinya atau karena tidak tega,akupun diserahkan kepada temanya.Bagian Bahasa Paling Galak,tak kubayangkansemua kemarahanya yang ditujukanya padaku.aku benci itu! Kelas Duapun selalu saja nama kakak yang diungkit bila aku melakukan kesalahan,apalagi masuk persidangan Bahasa.Aku benci Bahasa!Itu pikirku. Kelas Tigapunaku tetap membenci Bahasadan lebih sering masuk persidangan Bahasa.Dan nama kakak seakan tak pernah absentuntuk membandingkan sebegitu tidak berartinya akudibanding kakak yang notabene seorang Bagian BahasaPusat dulu.Aku semakin membenci Bahasa.Sangat. Saat kelas Empat yang menyimpan sejjuta cerita kehidupan yang katanya pada saat itu kita akan menemukan jati diri dan permulaan untuk menjadi dewasa.Pun begitu aku masih tetap membenci Bahasa.Hingga aku menjadiketua penerjemah naskah GSD,DC< dan Mading Rayon.Sungguh Tak tahukah kalianbetapa benciya aku pada bahasa? Untuk menjadi seorang Queen of Langiqge pun tak membuat hatiku bergeming.Aku masih membenci Bahasa,Dosakah seorang Queen of Language membenci bahasa? Dan hijau kuningitupun mampir dikepalaku.Malu, malu dengan ia yang ada di Mesir.Kepalaku bak tontonan gratis yang laris manis, berat.Aku makin membenci Bahasa! Tak lama setelah itu si belang hinggap lagi di kepala karena insiddden Malda Gildadengan Ustadzah LAC.Nasib.Sepertinya kepalaku ini memiliki daya tarik tersendiri untuk kerudung itu. Sampai kelas Lima,saat menjadi pengurus rayon.Aku harus berhadapan lagi dsengan Bahasa menjadi Branch Languge Improvement.Menolak tak bisa menerimapun tak ingin.Aku hanya Menjalaninya dengan sebisa mungkin. Pengukuhan OPPM.... Siapa yang menyangka?Ternyata aku menjadi bagian Pengajaran!Setidaknya aku bukan Bagian Bahasa walau aku masih tetap bingung apa krireriaku hingga masuk bagian ini?Tujuh bulan kulaluidengan bahagia.Sangat bahagia.Hingga tiba saat ituSaat dimana aku harus meninggalkan sajadah merah ungu,kamar lima syanggit, dan pelajaran sore. Aku termasuk salah satu anggota OPPM yang revormasi Ke bagian yang justru aku benci. Bagai mimpi buruk!Aku menjadi Bagian Bahasa Pusat!Apa yang harus aku lakukan?Aku tak tahu dan tak pernah tahu!Kenapa?Kenapa itu terjadi?Hanya sabaryang mrnjadi tamrngku untuk menerimakenyataan pahit ini.Selalu menderita karenanya.Apa dayaku?Menolak?Kabur?Menerima.Ya, menerimadengan lapang dada meski aku tak pernah tau bagaimana harus mencintainnya. Kuharap aku tahu Kelak nanti.Walau penghabisan waktu ini tak juga menberikanku kunci untuk membuka kotak pandora kebenciankuakan Bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar