Jumat, 17 Agustus 2012

Janganlah Berubah! By. Syamsiyah Iis

8 Februari 2010 Dear Diary...... Sepertinya sudah lama sekali aku, Biela, Lisya, dan Fitri tidak bisa bersama kembali. Ya, karena kegiatan kami yang bertolak belakang sehingga merenggangkan tali persahabatan ini. Fitri yang sedang sibuk di gudepnya, Liesya dengan ‘iqob-‘iqobnya, dan Biela di stafnya, sedangkan aku Cuma bisa menatapi mereka dari kejauhan. Alhamdulillah..... petang ini kami menyaksikan kebesaran Allah. Sunset yang begitu indah membawa lamunanku terbang bersamanya. Hmmmph.... terlihat jelas bayangan saat kami bersama. Kami memang sahabat. Berteman baik sejak kelas dua. Kami selalu bersama karena kami ingin menjaga tali persaudaraan ini. Walau kami memiliki kegiatan masing-masing. But, I love you all! 12 Februari 2010 “Many blessing return of the day, Warda!” sorak Biela, Lisya, dan Fitri. Mereka bisa ingat hari ini adalah hari terindah bagiku. Mereka memang sahabat terbaikku! Bahagianya bisa berteman dengan mereka. Thank’s God!!!! 14 Februari 2010_21.45 Malam ini aku kaget melihat Dita di kamar Lisya untuk kesekian kalinya . aku menatapnya dengan sinis, tapi dia membalasnya dengan senyuman sok kenal. Huh!!!!! Bila ingat cerita Fitri dan Biela tentang Dita, aku geram sendiri! Dita tak sebaik yang dikira. Lisya melupakan persahabatan kami karena Dita. Lisya pun membohongi kami karena Dita. Lisya berubah semenjak kenal Dita. Bukan berarti kami posesif dan membatasi pertemanan kepada siapapun, hanay saja kelakuan Lisya berubah buruk semenjak berteman dengan Dita. 17 Februari 2010 Dear Diary...... Aku kasihan dengan Lisya, tapi bagaimana lagi? Hmmmm...... sepulang dari syirkah tadi Lisya menyapa kami bertiga. Kami hanya menatapnya dengan sinis dan lirikan tajam. Bukan kali ini saja kami abaikan sapaan darinya, tapi setiap kali dia menyapa kami selalu kami abaikan. Sebenarnya kami tak mau diam-diaman tanpa sebab. Kami harap dengan ini dia bisa lebih dewasa dengan berinterospeksi diri. Jahatkah kami???? 19 Februari 2010 Fiuh.... belajar malam kali ini membuatku lelah. Kurenggangkan persendianku dan yang ada di sampingku hanyalah kamu. Ehm.... tadi Lisya datang ke kamar dengan mata berkaca-kaca. Sepertinya dia mau cerita sesuatu. Anehnya, dia langsung keluar. Mungkin karena melihat wajahku yang galau dia langsung pergi. Ya Allah! Aku tak ega melihatnya dalam kesedihan. Mendiamkannya tanpa sebab. Aku harus menceritakannya pada Biela dan Fitri. Sepertinya kita haru sharing! 25 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar