Jumat, 17 Agustus 2012

Ilmu Perikanan By. Fish Gang

Sebagai kelas enam yang sudah tidak dibebani pelajaran mengahruskan kami mengisi setidaknya sesuatu yang bermanfaat bagi hari kami. Salah satu tempat yang paling digemari oleh santriwati untuk pelampiasan rasa sepi adalah out bound. Pagi itu kami menghabiskan waktu selama dua jam hanya melihat ikan-ikan yang saling berebut oksigen di kolam. Jenuh ternyata menggerogoti. Kami yang sudah tak tahu lagi jalan lain untuk menghibur diri, langsung tersorot pada sosok guru gagah sang empunya ikan. Ustadz Fadhli. Beliau dengan motornya yang sudah batuk-batuk membawa jalak untuk mengambil ikan. Berawal dari menyaksikan kemudian ikut serta dalam prosesi pengambilan ikan. Ternyata mengambil ikan itu lumayan susah. Kaos kami basah karena harus masuk ke dalam kolam. Terlebih adegan masak ikan dengan cara panggang, goreng, dan lain-lain. Untuk pertama kalinya dalam hidup kami, mungkin juga seagai bekal dimasa nanti, adalah membersihkan badan ikan. Kalau mengingat badan kami sendiri yang kecut, kami belum membersihkan badan sendiri. Dua jam terlewati dan seratus empat puluh ikan pun telah kami mandikan dan bersihkan. Antara harap-harap cemas, apakah kami akan mendapat ikan gratis atas semua kepayahan ini? Mengingat motto pondok yaitu keikhlasan, rasa itu seketika menguap begitu saja. Tak lama ustadz datang dengan membawa alat pembakaran dan penggorengan. Ini pekerjaan tambahan. Kami kembali menggoreng dan membakar. Ya sudahlah, ini sebagai pelajaran berharga bagi kami kelak yang akan segera meninggalkan pondok. Ilmu memasak ikan dengan baik dan benar. Tanpa kami sadari, kaos bukan hanya basah oleh air kolam, tapi perpaduan antara bau badan, arang, dan amisnya ikan. Bisa dibayangkan? Sebagai karyawan tak ber-ID card dan berseragam, kami memulai karir pagi itu untuk teman-teman kelas lima dan enam, penghuni pondok kala itu. Tak terasa setengah hari kami habiskan waktu bersama ikan. Mengistirahatkan sejenak otot-otot kami yang lelah di bawah naungan pohon dengan angin yang bertiup semilir. Segala ilmu perikanan ilegal telah kami dapati dari ustadz gagah. Tak lupa beliau memberikan ikan gratis bagi kami. Ternyata mendapatkan pelajaran tak harus resmi di kelas, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar