Jumat, 17 Agustus 2012

AKU PUN BANGGA... By : Ismah Ariqoh

Entah... Banyak yang berbeda dari tahun ke tahun. Dan berarti, aku sudah mengalami enam perubahan hidup. Mulai dari kelas satu hingga kini terlepas dari cengkraman dahsyatnya mahjar. Hebat bukan main. Dibilang standar, tapi begitu berkelas. Dipandang biasa, tapi sungguh luar biasa. Bangga, jelas. 620 itu punya sejarah panjang walau baik dan buruk itu pasti ada. Bukan sombong, tapi memang pantas dibanggakan. Dan setiap dari kami tentu bangga pernah memilikinya. Panggung Gembira adalah sebuah acara yang sampai sekarang terus sebuah acara yang sampai sekarang terus terngiang dalam hati dan jiwa. Jelek? Tidak! Walau dengan hasil seperti itu. Bagus.. Itu jujur. Ya, walau kadang aku agak minder menjadi pemain belakang. Tapi, Maha Suci Allah dengan segala nikmatnya. Akhirnya dapat bermanfaat bagi semua. Aku memiliki kebanggaan seperti ini. Terus terang saja sebelum itu, waktu Drama Arena, beberapa kata ‘bodoh’ terlontar pada diriku ini. Tentu aku kesal. Tapi biarkanlah. Aku hanya bisa mengucp do’a. Dan saat Panggung Gembira tiba, Allah memang paham besar tiada tara. Acara yang begitu banyak dan luar biasa. Walau awalnya aku pesimis karena belum begitu siap. Karena lighting adalah kunci dari acara-acara tersebut. Jika mengenang semua itu, tak akan terlupa. Acaranya, fresh, unik, banyak ngakaknya, aneh, dan fantastik. Ah...betul-betul pengalaman yang berharga. Sebelum itu, pada rtahun-tahun yang lalu, masih samar masa depan. Pandangan belum luas terbiaskan cahaya. Untung cahayanya membawa berkah, hingga kami masih bisa menjalankan tugas hingga saat ini. Berbicara tentang pondok.. Ha...Ha...Ha...Sebagai rang yang gak pernah mudifah sama siapa aja, punya perasaan tersendiri untuk menyebut pondok ini –sesuatu dalam hidupku. Tak bohong, tapi memang dari lubuk hati, aku sudah menganggap pondok ini sebagai rumahku. Tugas-tugas bukan sebagai kewajiban, meainkan kebiasaan dan rutinitas. Semuanya berjalan tanpa terpaksa bagiku. Kalau harus berterimakasih untuk pondok itu hukumnya wajib. Kau tahu? Walau setingkat panitia LPG/T Pi atau KMD itu aku syukuri. Mana ada di luar seperti itu? Terima kasih bisa terjaga di pondok. Di luar, mana tahu bakal jadi apa? Intinya, bagaimana kita menganggap pondok ini. Dialah rumahku selama ini. Bukankah lebih banyak waktu dilalui disini daripada di rumah? Aku bersyukur tinggal disini. Aku bersyukur belajar disini. Karena semuanya ada disini. Dan aku bersyukur bersama 620 di akhir hayatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar